KKN di nagari " bersoda " . PART II


Mulai dari mengajar hingga membuat pupuk cair dari keong
Sebelumnya aku akan memberikan sedikit gambaran tentang apa yang telah kami lakukan di nagari tanjung selama masa kuliah kerja nyata alias KKN – PPM berlansung. Pertama kali menginjakkkan kaki di nagari tanjung kami merasakan sambutan yang hangat dari masyarakat tanjung. Pada malam harinya kami sempat berdiskusi dengan pak wali nagari beserta pak wali jorong balai bungo mengenai kondisiNagari Tanjung, program kerja hingga urusan dapur. Menarik dan akrab. Hari pertama kami melakukan diskusi sekaligus presentasi dengan wali nagari tanjung yaitu bapak Faze Andrif, SH. Pada dasarnya beliau menyambut positif beberapa dari program kerja yang kami presentasikan dan memastikan akan ada bantuan disetiap kegiatan apabila dibutuhkan. Setelah melakukan diskusi dengan perangkat nagari tanjung, kami melanjutkan dengan rapat nagari di posko. Rapat dengan agenda kegiatan 1 minggu kedepan. Setelah tercapai kesepakatan maka kami sepakat bahwa hari kerja efektif hanya sampai sabtu. Seperti kuliah saja. Hahaha.. J. Program demi program telah kami laksanakan layaknya tuntutan profesi. Mulai dari teman saya Nanda Rezki seorang mahasiswa sistem komputer yang sibuk dengan perbaikan Website Nagari Tanjung, hingga teman saya saudara Andi Suhendra, mahasiswa fakultas HUKUM yang menghadapi ujian berat senilai 15 sks yaitu merevisi peraturan nagari ( penyakit batuk dan demamnya selalu kambuh ketika menghadapi pasal demi pasal..haha..). Sedangkan kawan – kawan yang lain memiliki kesibukan semacam melatih PBB, termasuk saya walaupun tidak ada basic resmi, mengajar matematika, kesenian, bahasa indonesia hingga bahasa inggris. Benar – benar teman – teman yang hebat dan menakjubkan. Ternyata menjadi seorang suhu alias guru itu tidak semudah yang dibayangkan, kenapa tidak , yang di ajarkan adalah siswa SD dengan tingkat player gamenya 80%. Sehingga tak heran jika guru – guru SD 05 Nagari Tanjung mengatakan bahwa “ kalau disiko anak – anaknyo paliang ndak bisa digaduah pas jam olahraga, yo maklum lah kan anak – anak sukonyo masih main - main”. J. Tidak hanya itu saya juga mendapatkan cerita yang menggelikan dari kawan – kawan sepengajaran bahwa pada saat jam pelajaran untuk sekedar menyuruh duduk dengan tertib susahnya minta ampun. “ ado lo yang manjek – manjek dindiang gai pas ai lagi ngajar ..huuaa..” ungkap salah seorang teman saya, Sary Kaswinda seorang mahasiswi sastra indonesia. Namun dibalik semua hal tersebut terdapat sebuah kepuasan tersendiri karena telah berbagi ilmu dengan kawan – kawan kecil generasi penerus bangsa. Pesan saya untuk siswa SD 05 nagari tanjung, kawan – kawan kecil adalah pemuda – pemudi harapan Nagari Tanjung kelak, terutama kepada saudara Anggi sang pemimpi dari Nagari Tanjung. Be good boy. Oh ya..cerita sedikit tentang Anggi, salah seorang siswa kelas 6 SD Nagari Tanjung sang komandan pasukan baris berbaris. Orangnya kecil, tapi otaknya untuk kalangan anak – anak sungguh hebat. Fikiran maju kedepan layaknya aktor dalam filem sang pemimpi. Pernah suatu ketika anggi berkata bahwa “ bang.. ko bukannyo baa ...tapi sorry yo bang wak ndak minat kuliah di unand do..tapi wak nio kuliah di ITB bang “. Saya pun belajar banyak dari kawan kecil ini yang konon kabarnya semua masyarakat Nagari Tanjung kenal dengannya. Mengenai program kami mengerjakan semua yang kami bisa lakukan karena apabila kalian telah berada di lokasi KKN maka teori kampus akan lebih banyak bungkam dan disimpan dalam laptop. Saya juga belajar bagaimana membuat pupuk cair dari keong sawah yang baunya minta ampuunnnn serta belajar membuat sirup kayu manis dari sang ketua abdillah efendi ( namun pada saat perkenalan selalu menyebut namanya dengan “ abdillah eppendi “ ). Takut orang lain keracunan, maka sirup kayu manis yang dibuatnya sendiri dengan bau yang sedikit agak aneh haru dicoba terlebih dahulu. J. Saya sih tidak pernah merasakan (hahahha). Oh ya ketika kalian mengenal sosok abdilah ependi maka akan selalu ada hal baru yang kalian dapatkan, contohnya saja ketika telapak kakinya robek di gores cangkang keong sawah dia tetap berjalan dengan gaya yang santai seolah tidak terjadi apa – apa ( namun hanya mampu berjalan sebentar kemudian terduduk lemas di pematang sawah ). Dengan logat bataknya yang khas dia berkata “ hey nanda , tolong kau ambilkan aku daun jambu biji ( sambil membersihkan lukanya dengan air sawah ) “. Aku pun segera mencari daun jambu biji untuk orang yang menurut saya benar – benar tradisonal ( piss boy ). Memanfaatkan kehebatan alam. Cukup cerita tentang program, namun aku punya pesan khusus untuk pejabat berwajib yang mengurus KKN di Universitas Andalas kampus saya yang hijau dan bermartabat yang selalu ingin go INTERNATIONAL, bahwa kenapa kami masih saja harus membuat program kerja sesuai dengan bidang ilmu kami, sedangkan tidak semua bidang ilmu kami yang mampu diterapkan dalam kuliah kerja nyata ? ( sebuah pertanyaan klasik yang sudah pernah dijawab, namun masih saja dilakukan ).

Behind the scene para penikmat tempe dan tahu plus ikan teri. ( from badminton to cinta lokasi )
Pembaca yang budiman tentu penasaran dengan keseharian kami selain bergelut dengan program – program kerja ( sedikit ge – er ). Baiklah, ini dia kisah 19 orang penikmat tempe dan tahu. Awal – awal pekenalanan aku kesulitan dalam menghafal nama dari 18 orang kawan – kawan, namun 2 minggu kemudian saya mulai hafal dan kenal pribadi masing masing. Untuk persiapan KKN saja, aku hanya membawa sebuah kotak nasi kecil milik Teresa Elandra ( maaf tere kotak nasinya ketinggalan di tanjung J ), dan sebuah cangkir tua milik saudara Yandra Saputra ( yang katanya milik neneknya ). Dimulai dengan segelas teh atau kopi dan sepiring lontong kami memulai hari. Beberapa bungkus rokok yang berserakan di tikar siap untuk dihisap.Sehari – hari kami menghabiskan hari di depan laptop sekedar untuk menonton filem dan berbagi musik atau melihat foto – foto lalu senyum – senyum sendiri. Beberapa kawan yang memiliki modem juga melakukan aktivitas berselancar di dunia maya walau dengan kecepatan seadanya. Selain itu kami juga punya hiburan lain yaitu sebuah papan catur ( awalnya menjadi idola, namun setelah gaek menginstal game PES 2011 kami lebih memilih bermain PES ). Bagi aku papan catur tersebut bukanlah papan catur biasa karena selain mempertahankan gengsi biasanya yang menang selalu mendapatkan pop mie , sate atau bakso ( seandainya pizza hut tersedia disana pastilah juga mereka memasukkan menu makanan italia tersebut dalam daftar taruhan ). Eh...tapi ini bukan taruhan lho...kami memiliki prinsip bahwa setiap makanan yang diberikan harus dengan dasar ikhlas dan menanamkan dalam diri masing – masing bahwa tidak ada dendam diantara kita...hahahhaa..,( bagi kawan – kawan yang sering kalah termasuk saya harap sabar ). Gaek alias Oski memiliki istilah tersendiri dalam hal taruhan yaitu “ kalau ndak bajudul ndak lasuah main do kawan “, kata – kata yang penuh makna persuasif menyesatkan. Hal yang sama juga berlaku ketika kami bermain game PES 2011 dan bermain badminton di sore hari ( walaupun awalnya pada permainan badminton kami hanya mengenal jenis cold milk ). Lagi – lagi dalam hal ini pembaca juga akan mengetahui satu lagi keunikan ketua kami abdillah ependi. Manusia pantang menyerah dan pantang kalah sedunia. Ketika ia menang dalam game maka ia akan terus berusaha memberitahu semua orang lain bahwa ia adalah pemenang yang sah dan tak terkalahkan, “ah..gag lawan kalian sama aku, badminton jauh, PES jauh, catur apalagi ...IQ lemah “, kata – kata yang paling sering di ucapkan kalau sudah menang game. Namun apabila ia kalah maka ia akan berusaha dengan sepenuh hati mengajak lawan mainnya agar mau bertanding lagi ( biar taruhannya impas kan boy ? hahah..). Dalam hal tidur pun kami memliki keunikan masing – masing, mulai dari ngorok indah, ngorok kapal ferry, ngorok mobil truk muatan penuh yang lagi menghadapi trek pendakian panjaaaaaaannggggggg ( semacam trek pandakian silaiang atau sitinjau lauik), hingga mengigau berhitung angka dari satu sampai tiga, sambil menunjuk loteng. Pada saat saat tidur adalah saat yang paling sulit membedakan antara kawan yang mengigau dengan yang lagi telfonan. Pernah suatu ketika saudara syaban mohammmad berlari ketakutan ke arah ruang tamu karena si gaek mengigau tidak jelas, “ iiiii,,...ngeri syabannyo...sangko wak masih telponannyo..eh ndak tau lah mangigau se ,” mungkin ia sedikit gemetar.  Tidak jarang beberapa kawan lebih memilih keluar dari tempat tidur dengan kapasitas 6 orang tersebut dan lebih memilih tidur diruang tamu atau di sofa bagi yang ingin merasakan sakit pinggang di pagi hari.Melirik jauh ke arah posko teman – teman perempuan kami, pembaca juga akan mengetahui bebrapa hal unik dan menggelitik disini. Kebiasaan maskeran hingga menonton dengan penuh khidmat the korean series menjadi pemandangan yang lazim disini ketika menikmati suasana santai. Tak heran apabila berkunjung ke posko mereka aku berjumpa gadis – gadis dengan wajah masker sambil menikmati filem korea ( saling tertawa ketika melihat kawan yang lain yang juga mengenakan masker..haha..aneh ). Demam korea melanda nagari tanjung.  Beralih pada masalah perut, sebelumnya saya dan para kawan lelaki lainnya mengucapkan terimakasih kepada para juru masak kami, sehingga kami masih bisa bertahan hidup selama masa KKN. Sang juru masak tidak lain adalah 9 orang perempuan tangguh dan pemberani dalam mengolah makanan. Malam pertama kami mengisi perut dengan melahap nasi lengkap dengan lauk - pauk yang dibawa dari kota padang, ( awalnya masih banyak nan mangamek – ngamek pas makan, namun beberapa hari kemudian siapa cepat dia dapat,,hahaha ). Sehingga muncul istilah “ malu malang, cangok kanyang “. Sederhana namun terasa nikmat karena terasa kebersamaan yang sudah mulai terasa. Hari esok dan seterunya kami mulai mengisi perut dengan masakan para perempuan tangguh. Menu andalan kami tidak lain adalah tempe, tahu, ikan teri, telur dadar, martabak mie, sayur bayam, terong, dan tidak lupa satu toples kerupuk. Walapun kami hanya makan makanan dengan jenis yang sama namun para perempuan tangguh mampu mengkombinasikan makanan tersebut sehingg tidak membuat rasa jenuh muncul ( tapi aku yakin di hati pembaca yang budiman pasti berfikir akan sangat membosankan jika terus menikmati tempe goreng ).  Siapa sangka selera makan kami meningkat, berbanding lurus dengan naiknya berat badan beberapa anggota ( termasuk saya yang mengalami kenaikan drastis yaitu sebesar 2 kilogram, 50 to 52 kg, namun jadi 50 kg lagi ketika kembali ke padang ). Salah seorang teman bergurau “lah bisa ko dijadikan istri...lamak – lamak masaknyo a,”. Sekali – kali kami juga menikmati goreng ayam, dan sup daging. Satu hal yang menurut aku lucu adalah ketika para perempuan tangguh memasak telur puyuh, bahwa setiap orang telah dijatah masing – masing 2 telor/ orang ( tapi yang licik seperti saya menghabiskan 3 telur puyuh, siapa yang kurang telurnya satu.?..laporkan, segera saya siap menggantinya, tapi sebaiknya di ikhlaskan saja dengan prinsip awak samo awak..hahaha ). Adalah masakan gulai kambing makanan yang paling elite kami nikmati ketika acara berbuka bersama masyarakat nagari tanjung. Saya bergumam dalam hati “ ndeh ..sakali ko yo lamak bana makan, kanyang bana rasonyo..yobana lamak gulai kambiang ko kironyo “. Sekali lagi terima kasih kami kepada para perempuan tangguh. Tidak lengkap rasanya jika kisah kami tidak dihiasi dengan babak percintaan layaknya sinetron – sinetron atau filem korea. Sebulan drama kami di nagari tanjung juga dihiasi oleh babak cinta lokasi, menurut saya  sebuah kebersamaan di masa KKN telah mampu membangkitkan rasa – rasa ajaib tersebut. Bagi kawan yang terjebak cinta lokasi tentu setiap hari menjadi lebih berarti dan berbunga – bunga. Hal yang sama mungkin juga berlaku bagi kawan – kawan di lokasi KKN lainnya. Kisah geli dan menggelitik mengiasi drama, kebersamaan yang telah memunculkan kebersamaan yang baru. Bagi kawan yang benar – benar berada dalam posisi bebas tentu bisa melanjutkan cinta lokasinya ke lokasi lain, seperti kampus, pantai padang, atau sekedar minum jus dan makan nasi goreng disebuah cafe. Namun bagi kawan yang telah memiliki pasangan hidup sebelumnya terpaksa harus menutup kisah cinta lokasinya di lokasi KKN ( atau jika ingin tetap membawa cinta lokasinya ke lokasi lain sebaiknya menyiapkan banyak topeng dan mengatur kata – kata untuk bersilat lidah ). Untuk kawan – kawan ku yang masih terjebak cinta lokasi semoga kawan – kawan langgeng hingga ke lokasi pernikahan, hehehhehe. Drama yang tidak kehidupan yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidup kami, akan selalu menyenangkan untuk dikenang.

Part III. “ The end of KKN “. Coming soon. 

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Gadih Minang (Sakola atau Balaki?)

TRAGEDI 26 MEI 2011 . ( PART II )