Posts

Showing posts from September, 2015

Selamat Wisuda Lusi!

Jam pelajaran baru saja usai, aku masih menunggu seorang teman yang belum keluar dari ruangannya. Berbeda dengan ku jika bel jam pelajaran usai maka secepat kilat juga aku mengemas barang lalu segera menuju pintu keluar. Beberapa anak mendatangi master, sebutan untuk para pengajar bimbingan belajar. Kebanyakan dari mereka yang mendatangi master adalah anak-anak perempuan, kalau adapun laki-laki pasti dia teman si perempuan itu. Belajar di bimbingan belajar jauh berbeda dengan di bangku sekolah, bimbel lebih kepada belajar instan yang penting mudah dipahami dan lebih banyak trik untuk memecahkan soal sehingga terlihat lebih mudah. Terkadang pada saat jam pelajaran musik-musik mozart diputar yang katanya bisa meningkatkan kecerdasan otak, tapi bagi ku cuma membuat ngantuk, zzzZZZZz. Pernah sekali, aku mencoba rumus bimbel waktu jam pelajaran fisika di sekolah bukannya pujian yang aku dapat, malah guru fisika marah bukan kepalang. “pakai rumus sesuai buku, itu namanya jalan pintas,” gera

Do’a Dubalang

Sudah beberapa hari aku tidak bersekolah karena kabut asap, terakhir kali aku bercengkrama dengan teman senin pagi sebelum pengumuman bahwa sekolah akan diliburkan karena kabut asap pekat terus menyelimuti desa kami. Seperti biasa setiap hari senin pagi seluruh siswa dan guru turut serta dalam upacara bendera, aku selalu berdiri di barisan paling depan. Terkadang aku juga memimpin upacara sebagai komandan upacara, walaupun postur badanku kurus lengking tetapi suaraku keras dan tegas. “seperti yang kita ketahui bahwa bencana kabut asap telah melanda desa selama dua minggu ini, maka sesuai perintah dari Dubalang sekolah kita akan diliburkan selama satu minggu,” begitu pidato kepala sekolah saat upacara bendera. Seluruh siswa terdiam, tak terkecuali dengan aku yang sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir tingkat sekolah dasar. Perasaan aku mulai tidak karuan, karena takut tidak bisa dengan leluasa belajar agar bisa lulus ujian akhir. Selepas pengumuman itu, seluruh aktivitas belajar

Mengatasi Sang Penjilat di Tempat Kerja

Image
*ist Saya mulai berfikir bahwa seorang penjilat lebih mengerikan dibanding dengan seorang koruptor, bagaimana tidak, karena seorang penjilat tidak hanya mampu menghambat satu orang bahkan ia bisa menghambat laju dari banyak orang. Penjilat bisa berada dimana saja dan kapan saja, misalnya ketika anda berada di dalam kelas, di tempat kerja, di lingkungan keluarga, ditengah-tengah acara penting pokoknya dimanapun yang namanya penjilat selalu ada. Saya akan membeberkan bagaimana biasanya si penjilat beraksi, saya ambil contoh kali ini di lingkungan kerja. Biasanya sikap yang paling menonjol dari si penjilat adalah berpura-pura menjadi pekerja keras di depan atasan lalu menjadi super malas ketika atasan sedang tidak ada. Kemudian biasanya si penjilat juga terlihat sangat antusias apabila ada pertemuan bersama dengan selalu menonjol dalam berbicara walaupun hanya sekedar menjawab hal-hal yang tidak penting. Tidak kalah penting juga adalah si penjilat akan selalu berusaha mencari-cari ke

"Lingkaran Setan" Pemberitaan Media Massa di Indonesia

Sebagai salah seorang yang telah bergelimang di dalam dunia Jurnalistik sebagai jurnalis saya sedikit banyak mengetahui tentang bagaimana cara memperoleh informasi dari narasumber lalu membuatnya menjadi sebuah berita yang layak untuk dibaca. Namun pada kali ini kita tidak akan membahas tentang bagaimana cara membuat berita tetapi kita akan membahas mengenai “lingkaran setan” pemberitaan media massa di Idnonesia baik itu skala nasional maupun daerah yang secara tidak sadar adalah ulangan kejadian yang sama. Fenomena lingkaran setan terjadi seolah tidak pernah putus dan selalu berulang dari waktu ke waktu, sehingga dengan mudah kita akan menebak berita yang muncul di media massa hingga akhir dari berita tersebut. Kalau tidak percaya coba simak penjelasan singkat saya sebagai berikut :