Posts

Showing posts from November, 2014

Menapak Bumi Sriwijaya (PART I)

Image
Bang Edi seakan tidak pernah lelah terus menginjak pedal dan meliuk-liuk melewati rangkaian mobil-mobil besar dan bus yang tidak pernah putus. Sekali kami ingin mengisi bahan bakar setelah melewati rangkaian truk yang banyak, begitu kami memasuki areal SPBU malangnya bahan bakar tidak tersedia di SPBU sedangkan truk yang baru saja kami lewati telah melaju ketika kami berhenti. “sial nasib kita bang,” sambil menghela nafas karena berarti kami harus melewati lagi rombongan truk yang panjang. Sungguh melelahkan. Bahkan di jalan lintas Sumatera pun mereka masih berani Sekarang kami sudah memasuki wilayah Kabupaten Banyuasin yang berarti tidak lama lagi kami akan segera memasuki kota Palembang. Nah, disini ada satu kejadian lucu yang tidak akan bisa saya lupa dan apabila mengingatnya maka saya akan tertawa sendiri. Seperti biasa jika melakukan perjalanan dengan menggunakan mobil maka saya seringkali ingin buang air kecil, kebetulan waktu itu saya ingin buang air kecil tetapi sete

Gadih Minang (Sakola atau Balaki?)

Image
Siapa tidak kenal perempuan minang...selain tersohor karena kelihaian memasak, para perempuan minang juga terkenal dengan keramahannya...tetapi banyak potret perempuan minang yang mungkin tidak banyak orang ketahui. Salah satunya adalah soal pendidikan pada beberapa dekade lalu di ranah minang. Berikut percakapan menarik antara seorang ibu dan anaknya. Ilustrasi gadih minang jaman dulu Latar cerita berikut adalah di sudut dapur dimana sang anak gadis yang bernama Ita tengah asik menemani ibunya memasak sayur khas minangkabau, “sayua pucuak ubi”... Ita               : Mak...Ita kan baru tamat sakola SD, tu Ita dapek nilai tinggi pulo...nio rasonyo Ita manyambuang ka SMP Mak sarupo jo kawan-kawan. Amak Ita      : (Amak Ita nio mamasuakkan aia ka dalam pariuak) ... lai tantu dek amaknyo nak,,,kok dapek iyo lah nyo anak amak balanjuik sakolanyo... Ita               : (Sambia mandakek ka amak) ...bararti buliah Ita sakola tu mak, buliah kan mak...bisuak hari senin Ita

Balada Sarjana Muda (Edisi Psikotest)

Semua orang pasti tahu dengan yang namanya psikotes, minimal pernah mendengar kata psikotes dan sebagian lain pernah menjalani tes yang menggelikan ini. Berikut adalah percakapan menarik terkait dengan psikotes, percakapan antara dua orang anak muda yang baru saja lulus kuliah : Charlie         : (ketika tengah asik duduk di cafe kampus), hey cok, akhir-akhir ini aku kesal banget dengan yang namanya psikotes, bukan soal apa tetapi tes ini sungguh aneh,”. Ucok             : (ucok yang juga baru lulus kuliah) “iya nih bro, itu tes aneh banget ga pernah kita belajar sewaktu sekolah”. Charlie      : “padahal aku bermimpi ingin bekerja di perusahaan itu Cok, aku sudah membayangkannya sejak kecil dan selalu aku katakan kepada kedua orang tua ku”. Ucok             :”pasti orang tua mu tidak paham kalau kau bilang kau tidak lulus psikotes”.(sambil menggigit sedotan yang sudah memutih) Charlie           : “sudahlah cok, sulit untuk dijelaskan,” Tiba-tiba pak dosen datang,.

Pesawat Pertama Saya

Image
Minggu 19 Oktober 2014, adalah hari dimana saya naik pesawat terbang untuk pertama kalinya selama 24 tahun menjalani kehidupan. Rute yang akan saya tempuh pada penerbangan pertama adalah dari Kota Pekanbaru menuju Ibukota, Jakarta. Selama ini saya hanya melihat pesawat terbang di langit meninggalkan awan yang lurus, bahkan semasa kecil saya kerap meloncat-loncat kegirangan melihat pesawat terbang. Jika sudah terdengar gemuruh suara pesawat di langit maka saya dan teman-teman akan berhamburan keluar sambil meneriaki pesawat....pesawat...hingga tidak nampak lagi dimata kami. Kembali ke rute yang akan saya tempuh, sekarang kita bicara soal Jakarta yang juga untuk pertama kalinya saya kunjungi. Saya dan lima orang teman berangkat menuju Jakarta untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh kantor selama satu minggu. Saya berangkat menuju bandara Sultan Syarif Qasim II bersama dengan Olvy, sengaja kami berangkat agak cepat agar tidak terlalu terburu-buru di Bandara, jadi bisa menikm

Kawan Lama di Gondangdia

Semalam saya bertemu dengan kawan lama, kawan semasa kuliah satu visi di organisasi namanya Fadli tetapi orang-orang sering menyebutnya Paik. Biasalah kalau di Minang memang nama orang bisa berbagai, seperti ada nama orang Satria pasti dipanggil Saik, entah kenapa bisa begitu. Karena ia lebih tua dari saya maka saya memanggilnya Da Paik. Kami bertemu usai saya menyelesaikan training hari keduapukul lima sore, tetapi saya agak telat karena harus menunggu rombongan lain yang satu bus dengan kami. Alhasil Da Paik yang telah berada di Hotel harus menunggu agak lama, hingga akhirnya kami bertemu pada pukul 18.30 di lobby hotel beruntungnya sore itu tidak ada macet yang berarti. Da Paik sore itu mengenakan kemeja kotak-kotak, yang sudah tidak rapih lagi, cealana jeans biru dongker dan sepatu olahraga warna putih, sebuah tas ransel tentunya tidak akan pernah ia lupa. Sepintas ia tidak ada ubahnya sewaktu kami masih dikampus. Begitu bertemu saya langsung menyalami Da Paik lalu mem