non profesionalisme dosen....membunuh manusia khilaf........!!


Sebelum aku menuliskan luapan perasaan ku..aku meminta maaf apabila ada yang tesinggung dengan kata kata ku dalam tulisan ini,namun apabila ada yang tersinggung aku mohon untuk berbicara lansung di hadapanku.
Api kecil dapat berubah menjadi besar dan menakutkan,bisa menghancurkan apa yang ada di sekeliling api tersebut,apa lagi ada bensin dan kayu kering,,aku memulai dengan kalimat yang membingungkan bukan karena aku bingung untuk memulai tulisan ku.Dalam tulisan yang sederhana ini aku ingin meluapkan sedikit rasa kesal akan ketidak adilan yang ada disekelilingku..aku merasa dipenjara..bergerak tak mampu..aku memulai dengan hal kecil..sangat kecil tapi bila terus di bumbui ransangan maka akan terus..dan terus menjadi besar..itu lah yang di ibaratkan dengan api.Bukan aku yang mengalami hal seperti ini…namun lama lama aku benci karena kasihan melihat teman seperjuangan ku..aku belum tahu pasti..namun aku yakin ini ada di sekitar kita..Kalian pernah dengar kata mutualisme..?yup..itu lah dia sebenarnya yang harus dilakukan dalam dua hubungan yang sedang berinteraksi..keharmonisan dan saling memahami..aku rasa itu kunci emas yang harus di pegang setiap orang.Aku manusia yang tidak ingin berorasi dijalanan..karena hanya membuang tenaga dan waktuku..aku ingin menulis bukan karena takut terancam..tapi aku yakin dengan hal ini aku mampu menunjukkan siapa sebenarnya aku..bukan hanya seorang mahasiswa pemberontak yang hanya bisa mengkritik tanpa solusi..aku benci ada manusia tak jelas dibelakangku..karena mereka adalah pecundang abadi yang tak akan pernah maju.
Dalam hubungan mutualisme ada dua individu yang berinteraksi,dalam interaksi tersebut ada satu hal yang tak semestinya terletak dalam sebuah interaksi yaitu kesenjangan keadilan.Semenjak dari aku lahir hingga sekarang aku terus merasakan keadilan merupakan suatu hal yang memang sangat sulit untuk ditegakkan,manusia memang tak pernah mau belajar dari pengalaman..bukankah mereka yang besar juga dahulunya kecil..masa kecil masa orang besar berkuasa..namun saat mereka dewasa hukum pun berbalik..tapi apakah itu arti kehidupan.Perlahan aku mulai menemukan sebuah masalah yang tak akan pernah putus yaitu “dendam” penyakit yang sangat berbahaya dan mampu menular dengan sangat cepat hingga akhir zaman.Aku tidak tahu siapa manusia pertama yang menemukan penyakit mematikan ini.Senioritas,hukum alam,hukum pasar,..dan banyak efek negatif lainnya dari induk penyakit yang bernama “dendam”,dan tanpa disadari penyakit ini telah menjangkiti semua umat manusia yang ada di muka bumi ini.
Penyakit ini bukan berarti tidak dapat dicegah,bisa…!!,dengan obat “kesadaran”..sampai ke akarnya pun penyakit tersebut pasti akan mati.Aku ingin memberikan sebuah contoh interaksi sederhana yang dapat menimbulkan efek seperti bom atom yang sewaktu-waktu bisa meledak,interaksi antara seorang dosen dan mahasiswa..sang dosen yang memang sudah hebat dari segi ilmu dan penuh pengalaman..tapi apakah ilmu tesebut dapat diterapkan tanpa kunci emas yang saya katakan tadi..? coba kawan-kawan seperjuangan ku berfikir..bukankah mereka dosen dahulunya juga kecil,mulai dari taman kanak-kanak hingga profesor sekalipun..tapi aku tetap pada prinsip ku..”Tidak selalu profesor lebih hebat dari pada seorang mahasiswa”.. dalam banyak hal tentunya ada perbedaan ilmu yang dapat menunjukkan kapasitas masing-masing individu.
Beranjak dari penyakit mematikan tersebut yaitu “dendam”.. menurutku apabila penyakit ini telah merasuki hati dan fikiran seorang dosen,maka mahasiswa lah yang akan selalu kena getah kental..aku memahami ada human error tapi bukankah ada juga namanya denga “khilaf”..yang berati tanpa disengaja.Hal ini persis sama denga kasus salah tangkap yang sering kali dilakuakn oleh aparat keamanan,namun dalam kasus ini dapat diproses secar hukum aktif yang berlaku.Tetapi apa jadinya kalu hal ini tejadi saat kami mahasiswa khilaf melakukan sebuah kesalahan…profesionalisme sang dosen pun dituntut..namun apabila gelar pun dibeli ke khilafan pun sulit dipahami,,sehingga kami para manusia kecil tak dapat menolak keputusan sang dosen gadungan.Aku mau berusaha,berteriak,menolak,tapi apa daya manusia kecil,politik orang sok pintar pun berlaku,dosen yang hanya membanggakan sebuah titel tak lebih buruk dari seorang pengemis yang minta pujian dari mahasiswa.
Kami kagum..oooo… dia hebat..namun rasa angkuh perlahan akan menenggelamkan sang dosen.Aku berfikir telah banyak korban dari dosen gadungan yang berlagak profesor semua luar negeri,sok hebat,sok patent,padahal hanya tamatan SMA.Ingat ..!! doseeen ..kalian semua dahulunya makhluk kecil seperti kami…yang inginkan sebuah keharmonisan.Kawan-kawan seperjuangan ku yang telah mulai jenuh karena sang dosen yang non profesional..apakah kalian tidak punya anak nantinya..apa yang kalian rasakan dosen apabila anak kalian merasakan hal yang sama seperti teman-temanku.Aku tidak mau memanggil dosen dengan sebutan guru,bukan karena aku tidak mengakui bahwa mereka adalah guruku namun setiap dosen belum tentu guru bagiku..aku bukan mahasiswa apatis....tapi terkadang aku muak dengan ketidak adilan...tak akan pernah bisa menyalahkan orang seratus persent....aku tak akan pernah takut bila aku benar...aku tahu manusia itu sangat dinamis...kadang baik..kadang buruk..namun kenapa ada dendam..bagi yang merasa silahkan koreksi...dan yang tidak merasa anggap tulisan ku ini sebagai karya seorang gembel yang hanya bisa mengkritik.

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Gadih Minang (Sakola atau Balaki?)

TRAGEDI 26 MEI 2011 . ( PART II )