Dragon Boat, Bukan Sekedar Hiburan Rakyat



Dragon Boat, Bukan Sekedar Hiburan Rakyat

Kota padang adalah sama halnya dengan kota-kota besar lain di indonesia,memiliki banjir kanal yang berfungsi untuk mengalirkan air bah apabila terjadi bencana banjir.Hal sama juga berlaku dikota padang bahwa banjir kanal tidak selamanya menjadi tempat untuk mengalirkan air bah langsung ke laut,namun sering kali banjir kanal yang mengalir dari hulu sungai dengan dinding beton tersebut menjadi pusat beberapa aktivitas manusia,seperti mencuci,mandi dan aktivitas lain. Satu hal yang menarik adalah kawasan banjir kanal kota padang,yang persis terletak disebelah GOR agus salim tersebut menjadi arena agenda tahunan yaitu lomba perahu naga atau nama lainnya dragonboat race.
Agenda tahunan yang mulai diadakan di kota padang semejak sepuluh tahun belakangan tidak hanya mampu menyedot perhatian warga kota padang,namun juga wisatawan lokal dan mancanegara. Satu hal,melihat lomba perahu naga.Perahu naga adalah perahu yang berbentuk sampan panjang,dengan kepala naga di bagian depan dan ekor naga di bagian belakang serta sisi perahu dihiasi corak yang umunya berupa sisik seperti seekor ular naga. Lomba perahu naga diangkat dari sebuah tradisi masyarakat tionghoa yaitu tradisi yang mengikuti salah satu ritual keagamaan mereka(sembahyang keselamatan laut). Satu tim perahu naga terdiri dari 15 orang,duabelas orang sebagai pendayung, satu tekong atau pengemudi dan dua orang cadangan.Dragon boat akan menempuh jarak 600 meter (300 meter pergi dan 300 meter kembali) dengan lebar lintasan enam meter yang terdiri dari empat jalur.
Melihat filosofi perahu naga memang bukanlah sekedar lomba mendayung perahu panjang yang unik, namun merupakan sebuah wisata budaya dan ajang melestarikan salah satu keanekaragaman budaya indonesia.Tahun 2010 ini,lomba perahu naga kembali diadakan di banjir kanal GOR haji agus salim padang,diikuti oleh tim-tim lokal dari berbagai daerah di indonesia,serta beberapa negara tetanggga juga ikut memeriahkan lomba kali ini. Negara tetangga seperti malaysia,kamboja,dan hongkong. Menyusuri sepanjang banjir kanal, kedua sisi kanal dipadati oleh pecandu lomba perahu naga. Pengunjung tidak hanya berasal dari masyarakat kota padang,namun juga dari berbagai daerah dan wisatawan macanegara,semua orang berbaur menjadi satu. Tidak hanya dibanjiri oleh para pengunjung namun jalan sepanjang banjir kanal juga dibanjiri oleh pedagang kaki lima yang memanfaatkn momen tahunan ini untuk meraup keuntungan.
Cuaca mendung sore itu,tidak membuat minat pengunjung seret untuk menyaksikan final lomba perahu naga tersebut. Setiap kali perahu berpacu dilintasan,semua pengunjung bersorak riuh rendah sambil memberikan tepuk tangan. Sesekali terlihat raut wajah gembira apabila tim jagoan mereka menang, dan raut wajah kecewa melihat tim kesayangan mereka kalah,seakan-akan masyarakat larut dalam euforia lomba. Melirik ketengah arena terlihat para pendayung perahu naga memainkan ritme mereka,sesuai dengan arahan tekong. Mendekati garis finish beberapa pendayung terlihat berdiri dan semakin mengeraskan volume suara yel-yel tim masing-masing. Tampak jelas semangat yang mengandung makna kemenangan dan pantang menyerah dari setiap wajah pendayung.
Semangat yang patut dicontoh dan diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Hiburan raknyat gratis dan mampu menghilangkan beban fikiran. Apabila satu sesi lomba telah selesai, para pengunjung beranjak sejenak dari tepi banjir kanal, dan kembali lagi apabila sesi lomba selanjutnya dimulai. Menurut salah seorang pengunjung, Wir mengaku bahwa ia sangat terhibur dengan adanya event lomba perahu naga,karena dapat menghilangkan beban fikiran. Mengenai penyelenggaraan lomba perahu naga tahun ini,Wir mengatakan bahwa secara keseluruhan pemerintah kota padang telah sukses menyelenggarakan event tersebut, namun wir mengkritik soal kebersihan dan ketertiban lokasi banjir kanal.” Lomba ini turut mengharumkan nama kota padang, sekaligus mempromosikan wisata yang kita miliki,namun soal kebersihan dan ketertiban masih saya sesalkan.karena banjir kanal ini hanya kelihatan bersih apabila ada acara tertentu, tempat parkir sembarangan dan pedagang kaki lima yang tidak teratur seharusnya juga mendapat perhatian serius dari pemerintah,” tuturnya kepada genta andalas.
Agenda lomba perahu naga tahun ini, memiliki alternatif menarik lain yaitu pengunjung bisa mengunjungi blok stand- stand dinas dan instansi yang ada di kota padang, terus menyusuri areal parkir GOR terlihat stand yang dipenuhi oleh makanan dan hasil kerajinan tangan. Sebuah event baru dan pertama kali yaitu pasar raknyat. Pasar rakyat adalah sebuah sebuah agenda baru dan pertama diadakan di kota padang,pasar raknyat yang menyajikan berbagai hasil kerajinan tangan asli warga kota padang dibawah stand ukuran kira 4x3 meter. Semua hasil kerajinan warga kota padang di jual, mulai dari hasil kerajinan pakaian,souvenir, dan makanan ringan khas minangkabau seperti keripik balado,berbagai macam kue, dan hasil olahan makanan ringan lainnya. Setiap stand terlihat spanduk dengan poanjang dua meter bertuliskan nama kecamatan yang ada di kota padang. Stand pasar raknyat di jaga oleh beberapa orang ibu-ibu yang merupakan kelompok usaha dan kelompok PKK dari masing – masing kecamatan. Beberapa pengunjung terlihat memilih dan menawar barang yang dijual.
Senyum keramahan terlihat dari ibu-ibu penjaga stand, sembari menawarkan para pengunjung untuk membeli produk mereka. Salah seorang penjaga stand, Susmarni mengaku ia dapat meraup keuntungan selama pasar rakyat digelar,hal ini disebabkan oleh antusiasme yang tinggi dari para pengunjung. Susmarni menjelaskan keunggulan produknya dengan semangat,Ia mangatakan bahwa semua produk yang dibuat oleh kelompoknya adalah murni hasil kerja tangan sendiri,dan semua makanan yang dibuat asli tanpa bahan pengawet dan sehat. Tidak hanya menceritakan tentang keunggulan produknya namun susmarni juga bercerita mengenai keluarganya. Ia mengaku mampu membantu keuangan keluarganya dengan hasil jualan makanan yang dibuatnya.
Sehari-hari ia berjualan kompleks kantor pemerintahan daerah yang berada di terminal air pacah. Pagi hari ia menjual sarapan berupa serabi lengkap dengan kuahnya,dan siang hari ia berjualan nasi untuk makan siang para pejabat pemda. “ rata-rata pegawai pemda di air pacah sudah kenal dengan saya,karena setiap hari saya berjualan disana,dan mereka juga suka,”ungkapnya. Raut wajah seorang ibu yang tegar jelas tergambar dari wajah susmarni, walapun ia juga memiliki suami seorang PNS, namun ia mengaku tidak mau bergantung pada suaminya karena ia juga membantu menhidupi lima orang anaknya. Susmarni juga kerap kali ikut dalam pelatihan usaha yang diadakan oleh pemkot padang, menambah ilmu untuk membuat produk yang berkualitas. Harapan ibu dengan lima orang anak ini adalah ia berharap pemerintah kota padang lebih menggiatkan lagi pelatihan usaha kepada kelompok-kelompok yang memang ingin berwirausaha,karena menurutnya hasil usaha dapat membantu perekonomian masyarakat dan menjadikan masyarakat yang kreatif dan madiri.
Pasar rakyat tidak hanya sekedar wadah untuk menjual produk hasil tangan-tangan kreatif masyarakat,namun juga untuk memperkenalkan dan melestarikan makanan dan kerajinan khas minangkabau. Pasar yang digelar hingga jam 9 malam ini juga menampilkan atraksi kesenian dari siswa-siswa dari berbagai sekolah di kota padang. “ saya berharap kedepannya pasar raknyat tetap ada dan dibuat lebih meriah lagi,” ujar susmarni sambil tersenyum. ( nanda)

Comments

Popular posts from this blog

PENGERTIAN ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Gadih Minang (Sakola atau Balaki?)

TRAGEDI 26 MEI 2011 . ( PART II )